Minggu, 13 Oktober 2019

Menyapa masa lalu


Hai masa lalu.. Tidak, aku hanya ingin menyapa..Berdebukah kau?Maaf aku semakin jarang mengunjungimu.. Aku disibukan dengan masa kini dan impian masa depan.. Tenang saja, aku takkan melupakannu.. Aku hanya akan semakin jarang mengengokmu..

Hai masa lalu.. Aku hanya ingin menyapa..Terima kasih pernah ada.. Terima kasih pernah menjadi bagian perjalananku, sedih ataupun bahagia kisahmu menjadi penguat langkahku dimasa kini..Bukankah masa kini adalah hasil rentetan perjalanan masa lalu?Maka itu aku banyak berterima kasih.. 

Hai masa lalu..Aku pernah jatuh, aku pernah sakit hati tapi tenang..Sudah ku simpan semua cerita dalam sebuah kotak kenangan, yang kunamakan masa lalu, Ya kamu.. ruangmu kini semakin gelap..Aku pasti akan mengingat kembali melihat ruanganmu..Namun cuma sebentar..Aku takkan lama lama..Sekedar melihat lagi seperti apa jalan yang ku lalui dulu agar aku bisa belajar lagi jika saja masa kiniku aku lupa atau mungkin lalai menjaga langkah..

Hai masa lalu.. Lihatlah kau bagaimana aku dimasa kiniBagaimana menurutmu?Semoga kau bangga sebab apapun yang kucapai adalah karena semua pelajaran di masa lalu begitu membekas dan mampu membentukku..

Hai masa lalu.. Mari kita berdamai,aku dan kamu tetap belajar dewasa..Dan kita sama-sama mendewasakan keadaan yang semestinya,Doaku yang terbaik disetiap langkahmu,Pintaku satu jangan pernah hadir kembali disetiap kebahagiaanku agar aku fokus dan teguh dalam segala prinsipku,Sama seperti harimu yang bahagia,karena berkat kehadiranmu aku menjadi lebih tangguh dimasa kini,Maaf telah tertutup rapat celahmu untukku sebagai penguat langkahku dan pemantap kisah baruku dimasa depan.

1 komentar:

Tamparan Malam Yang Semu

Perdulilah kamu secukupnya. Perbanyak tidak perdulinya. Dia tertawa ketika kamu tersiksa, bangga ketika kamu peduli, dan tersenyum sinis ket...