"Dan aku belum pernah kecewa..." #MenjadiHamba .
Jika Allah mengabulkan doaku maka aku berbahagia, tapi jika Allah tidak mengabulkan doaku maka aku lebih berbahagia, karena yang pertama adalah pilihanku, sedangkan yang kedua adalah pilihanNya. Begitu pesan Ali bin Abi Thalib.
Sejatinya memang bukan tak mengabulkan, tapi mengganti dengan yang lebih baik dan lebih dibutuhkan menurutNya yang Maha Tahu.
Senada dengan apa yang pernah disampaikan Umar;"Aku tak pernah mengkhawatirkan apakah do'aku akan dikabulkan atau tidak. Sebab setiap kali Allah mengilhamkan hambaNya untuk berdoa, maka Allah sedang berkehendak untuk memberi karunia. Yang aku khawatirkan adalah; jika aku tidak berdoa."
Ketika doa telah terucap, karunia Allah sedang menanti, pada waktu yang paling tepat, dalam bentuk yang paling baik.
Belajarlah dari ungkapan mesra Nabi Zakariyya, diusia tuanya menanti seorang anak, dengan lirih ia mengatakan;
"... Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Rabbku". (Qs.Maryam : Ayat 04).
Sebuah curahan hati yang penuh dengan kesantunan dan baik sangka.
Bertahun-tahun menanti kehadiran seorang anak, sampai tubuhnya ringkih dam rambut yang memutih. Namun tak terbesit kekecewaan dihatinya, karena ia tahu Allah sedang siapkan karunia terbaik dengan rencana indahNya.
Berapa banyak diantara kita yang terlalu mudah kecewa padaNya? Padahal, ada begitu banyak kelalaian diri selama ini.
Boleh jadi doa-doa yang seakan tak nampak wujud pengabulannya menjadi penebus kesalahan dan musibah yang seharusnya menimpa.
Sebagaimana yang terekam dalam hadits riwayat Imam Ahmad,
"Allah mengganti permintaam hambaNya dengan maslahat lain, menghindarkan darinya berbagai keburukan yang tanpa ia sadari".
Bahwa ujung-ujungnya pastilah sebuah kebaikan bagi mereka yang percaya.
Betapa kecilnya dunia ini untuk dijadikan sebab kekecewaan.
Kita punya mau, Rabb kita pun punya mau bahagia akan menjadi milikmu ketika apapun mauNya menjadi maumu. Kalau sudah begitu, (meminjam istilah guru saya) kita akan menjadi 'A human for all season'- manusia segala musim, pribadi-pribadi yang selalu bisa berbahagia menikmati pergiliran "musim-musim kehidupan".
Seorang hamba yang dalam sebuah keadaan senantiasa ridha kepada Rabbnya hingga kesusahan atau musibah sekalipun yang melimpanya akan berubah menjadi momen yang membahagiakan, apalah lagi hanya tentang mewujud atau tidaknya doa-doa, dia telah menyerahkan apapun yang menjadi mauNya.
Untuk mengkondisikan hati yang seperti ini berucaplah doa setiap hari;
"Radhitu Billahi Rabba..."
Hamba ridho Ya Rabb engkau sebagai Tuhan hamba, sebagai pengatur dan penetap segala urusan Karena hamba pun merindukan keridhoanMu.
Allah SWT berfirman:
... وَلَمْ أَكُنۢ بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيًّا
"... dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku."
(QS. Maryam 19: Ayat 4)
Senada dengan apa yang pernah disampaikan Umar;"Aku tak pernah mengkhawatirkan apakah do'aku akan dikabulkan atau tidak. Sebab setiap kali Allah mengilhamkan hambaNya untuk berdoa, maka Allah sedang berkehendak untuk memberi karunia. Yang aku khawatirkan adalah; jika aku tidak berdoa."
Ketika doa telah terucap, karunia Allah sedang menanti, pada waktu yang paling tepat, dalam bentuk yang paling baik.
Sebuah curahan hati yang penuh dengan kesantunan dan baik sangka.
Bertahun-tahun menanti kehadiran seorang anak, sampai tubuhnya ringkih dam rambut yang memutih. Namun tak terbesit kekecewaan dihatinya, karena ia tahu Allah sedang siapkan karunia terbaik dengan rencana indahNya.
Sebagaimana yang terekam dalam hadits riwayat Imam Ahmad,
"Allah mengganti permintaam hambaNya dengan maslahat lain, menghindarkan darinya berbagai keburukan yang tanpa ia sadari".
Bahwa ujung-ujungnya pastilah sebuah kebaikan bagi mereka yang percaya.
Betapa kecilnya dunia ini untuk dijadikan sebab kekecewaan.
Kita punya mau, Rabb kita pun punya mau bahagia akan menjadi milikmu ketika apapun mauNya menjadi maumu. Kalau sudah begitu, (meminjam istilah guru saya) kita akan menjadi 'A human for all season'- manusia segala musim, pribadi-pribadi yang selalu bisa berbahagia menikmati pergiliran "musim-musim kehidupan".
Seorang hamba yang dalam sebuah keadaan senantiasa ridha kepada Rabbnya hingga kesusahan atau musibah sekalipun yang melimpanya akan berubah menjadi momen yang membahagiakan, apalah lagi hanya tentang mewujud atau tidaknya doa-doa, dia telah menyerahkan apapun yang menjadi mauNya.
Untuk mengkondisikan hati yang seperti ini berucaplah doa setiap hari;
"Radhitu Billahi Rabba..."
Hamba ridho Ya Rabb engkau sebagai Tuhan hamba, sebagai pengatur dan penetap segala urusan Karena hamba pun merindukan keridhoanMu.
Allah SWT berfirman:
... وَلَمْ أَكُنۢ بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيًّا
"... dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku."
(QS. Maryam 19: Ayat 4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar